Type something and hit enter

ads here
On

Berkembangnya teknologi membuat sebagian besar kehidupan dan kegiatan manusia berporos pada penggunaan teknologi. Mulai dari proses pembayarana, jual beli, bahkan sistem zakat. Saat ini sudah terdapat yang namanya zakat online. Sehingga tidak ada pertemuan muka antara pemberi zakat dan penerima zakat, karena sudah melalui aplikasi atau teknologi. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah hukum zakat online dalam islam itu sendiri.

Hukum Zakat Online dalam Islam

Setiap zakat yang dikeluarkan tentunya memiliki tujuan tertentu. Zakat merupakan sebagian harta yang wajib dan harus dikeluarkan oleh setiap umat islam. Zakat sendiri memiliki banyak sekali jenis dan penggolongan. Berikut ini merupakan beberapa hal terkait dengan zakat yang harus Anda ketahui sebagai umat Islam.

Definisi Zakat dan Jenis-jenis Zakat

Zakat merupakan sesuatu yang berhubungan dengan harta. Terlepas dari jenis dan cara mengeluarkannya. Setiap harta yang dimiliki oleh seseorang pasti terdapat hak milik dari fakir miskin. Oleh karena itu, zakat wajib dikeluarkan. Terdapat ukuran tertentu dalam pengeluaran zakat. Orang yang mengeluarkan sebagain hartanya untuk zakat disebut dengan muzakki. Sedangkan yang menerima dinamakan dengan mustahik.

Pembagian terkait dengan zakat sendiri terdapat 2 macam. Hal yang membedakan dari kedua jenis zakat tersebut adalah jenis harta yang dikeluarkan, ukuran dan juga tujuan dari pengeluaran zakat. Berikut pembagian zakat berdasarkan jenisnya.

1.     Zakat fitrah

Zakat fitrah adalah suatu zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang muslim yang telah lahir. Waktu yang digunakan untuk mengeluarkan zakat ini adalah pada bulan Ramadhan mendekati hari raya idul fitri. Umumnya zakat fitrah dibayarkan 2 hari sebelum idul fitri atau pada malam takbir idul fitri. Jenis zakat yang dikeluarkan adalah bahan makanan pokok berupa beras dengan takaran tiga setengah liter.

2.     Zakat maal atau zakat harta

Berbeda dengan zakat fitrah. Zakat maal merupakan zakat yang dikeluarkan bisa dalam bentuk apa saja.  Bisa berasal dari zakat pertanian, perdagangan, ternak, emas dan masih banyak lagi. Setiap harta yang dimiliki memiliki aturan tersendiri dalam pengeluarannya. Zakat maal ini berguna untuk mensucikan harta. Jadi, Anda bisa mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki untuk orang yang lebih membutuhkan.

Saat ini banyak orang yang melakukan pembayaran zakat dengan sistem online. Sehingga banyak yang melakukan pembahasan terkait dengan hukum zakat online dalam Islam. Sebenarnya salah satu hal yang terpenting dalam pembayaran zakat adalah dengan memenuhi setiap unsur, baik berupa syarat dan rukun dari zakat. Dengan demikian, pengeluaran zakat akan menjadi sah.

Tata Cara Pembayaran Zakat yang Benar

Zakat memiliki aturan tertentu. Apabila Anda mengeluarkan sebagian harta yang tidak sesuai dengan aturan, maka belum bisa disebut dengan zakat. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui terlebih dahulu terkait dengan peraturan yang berlaku dalam proses pembayaran zakat.

1.     Tata cara pembayaran zakat fitrah

Harta yang dikeluarkan untuk zakat fitrah merupakan bahan pokok. Bahan pokok dapat disesuaikan dengan tempat tinggal orang tersebut. Setiap orang wajib mengeluarkan zakat sesuai dengan ukuran yang ditentukan yaitu sebesar 3,5 liter untuk satu orang.

2.     Tata cara pembayaran zakat maal

Karena zakat maal merupakan zakat harta, maka berkaitan dengan harta yang dimiliki yang telah disimpan dalam kurun waktu 1 tahun. Besaran zakat yang dikeluarkan adalah sebesar 2,5 persen dari total harta yang dimiliki.

Golongan yang Diperbolehkan Menerima Zakat

Terdapat banyak pembahasan bukan hanya tentang hukum zakat online dalam Islam. Tetapi juga berkaitan dengan orang-orang yang diperbolehkan dalam penerimaan zakat. Terdapat 8 golongan orang yang bisa menjadi mustahik atau penerima zakat. Berikut ini merupakan penjelasan singkat terkait orang yang menerima zakat.

1.     Golongan Fakir

Fakir berbeda dengan miskin. Fakir merupakan sebutan untuk orang yang hidup sebatang kara. Tidak memiliki apapun dalam proses pemenuhan kehidupannya. Sehingga mengalami kesulitan dalam mendapatkan makanan atau kebutuhan pokok. Golongan ini merupakan golongan yang harus diutamakan dalam pemberian zakat.

2.     Golongan Miskin

Selain golongan orang yang fakir, golongan orang yang miskin juga termasuk sebagai mustahik. Orang yang miskin disini adalah orang yang memiliki harta namun tidak cukup apabila digunakan untuk memenuhi kebutuhan hiduupnya yang paling dasar. Sehingga miskin berbeda dengan berkecukupan.

3.     Amil Zakat

Amil merupakan sebutan unttuk setiap orang yang masuk dalam kepanitiaan zakat. Mulai dari mengumpulkan zakat, mengatur hingga membagikan zakat kembali. Amil termasuk orang yang diperbolehkan dalam menerima zakat.

4.     Mu’alaf

Mu’alaf merupakan sebutan untuk setiap orang yang baru saja masuk agama Islam. Mereka memerlukan bantuan untuk melakukan penyesuaian dengan keadaan yang masih baru sehingga termasuk dalam golongan orang yang diperbolehkan menerima zakat.

5.     Hamba Sahaya

Pada zaman dahulu hamba sahaya bisa disebut dengan budak yang belum merdeka, namun memiliki keinginan untuk memerdekakan dirinya.

6.     Gharimin

Gharimin merupakan golongan atau orang yang juga termasuk dalam mustahik. Gharimin sendiri merupakan orang yang memiliki banyak hutang dan kesulitan dalam memenuhi hutangnya. Namun, hutang yang diambil merupakan bentuk upaya untuk memenuhi kebutuhannya keseharian dan halal.

7.     Fi Sabilillah

Golongan selanjutnya yang bisamenerima zakat adalah orang yang sedang memperjuangkan agama Allah atau berjuang di jalan yang di ridhoi oleh Allah. Bentuk perjuangan yang diberikan juga bermacam-macam.

8.     Ibnus Sabil

Golongan yang satu ini juga sama. Seseorang yang berjalan di jalan Allah dan sedang dalam perjalanan. Namun, mereka kehabisan bekal atau biaya untuk memenuhi perjalanan tersebut. Maka termasuk dalam golongan yang diperbolehkan untuk menerima zakat.

Hukum Mengeluarkan Zakat Online dalam Islam

Hukum zakat online dalam Islam diperbolehkan. Dasar hukum dalam memperbolehkan adalah karena tidak menyalahi rukun atau aturan dan tidak mengurangi rukun atau aturan yang berlaku dalam pemberian zakat. Karena tidak menyalahi maka hukumnya sah. Saat ini banyak sekali platform yang menyediakan aplikasi atau sistem zakat online. Hal tersebut diatur untuk mempermudah setiap orang yang hendak mengeluarkan zakat.

Biasanya orang yang sibuk atau memiliki banyak pekerjaan terkadang akan kesulitan dalam membagi waktu. Maka dari itu, akan lebih mudah jika menggunakan aplikasi tertentu dalam proses pengeluaran zakat. Namun, yang perlu diperhatikan adalah pengeluaran zakat harus sesuai dengan aturan yang ditentukan. Banyak yang kebingungan terkait dengan hukum zakat online dalam Islam.

Hal tersebut berkaitan dengan ijab qobul atau akad yang seharusnya diucapkan. Sebenarnya rukun yang wajib ada dalam pemberian zakat hanya ada tiga. Meliputi muzakki, harta, dan mustahiq. Sedangkan ijab qobul disini bukan termasuk ke dalam rukun zakat.

Hukum zakat online dalam Islam selalu masuk dalam perbincangan. Namun, setelah mengetahui bahwa hukumnya sah dan diperbolehkan, banyak orang yang memilih untuk mengeluarkan zakat dengan menggunakan bantuan teknologi atau online. Karena dinilai lebih memudahkan.